TNI Angkatan Laut, Koarmada RI, Jakarta 31 Mei 2024.
Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya TNI Dr. Denih Hendrata, S.E., M.M., CHRMP., melepas keberangkatan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata-331(KRI REM-331) di Dermaga Madura, Koarmada II Surabaya menuju Ke Hawaii Amerika Serikat dalam rangka mengikuti Latihan Bersa (Latma) Rim Of Pacific (Rimpac) tahun 2024., Jumat (31/5).
KRI REM-331 merupakan kapal perang jenis fregat yang dibangun di galangan kapal PT. PAL Indonesia bekerja sama dengan galangan kapal Belanda, Damen Schelde Naval Shipbuilding. Kapal perang yang dikomandani Kolonel Laut (P) Adam Tjahja Saputra yang juga bertindak sebagai Komandan Satgas akan berlayar mengarungi Samudera Pasifik dan melewari rute Surabaya-Bitung-Guam-Hawaii selama 25 hari lamanya. Kapal ini juga akan menunjukkan kemampuan dan ketangguhannya dalam latihan bersama multilateral RIMPAC.
Pangkoarmada RI dalam amanatnya saat menjadi Irup upacara pemberangkatan menyampaikan bahwa Latma RIMPAC ini bermanfaat untuk meningkatkan profesionalisme, kemampuan tempur, dan kerja sama militer dengan negara sahabat. Disamping itu juga untuk meningkatkan eksistensi TNI Angkatan Laut dalam hubungan militer internasional. “RIMPAC ini berfokus pada War Fighting dimana kita sudah menyiapkan jauh sebelumnya untuk tugas latihan ini. Targetnya yaitu melihat kekuatan militer angkatan laut Pasifik dan Eropa sehingga kita bisa menerapkan di TNI AL”. ujar Pangkoarmada RI.
Lebih lanjut dikatikan Perwira Tinggi bintang tiga ini bawa Latma RIMPAC juga sebagai salah satu sarana menguji doktrin, taktik, dan prosedur peperangan laut yang terbaru, khususnya dalam Operasi Laut Gabungan dan Operasi Amfibi. Selain itu, melalui latihan ini negara peserta latihan dituntut untuk mampu membuktikan ketahanan operasi alutsistanya mengingat Sea Phase dilaksanakan selama tiga minggu non-stop, tanpa sandar di pangkalan.
Keikutsertaan TNI AL dalam berpartisipasi pada latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan hubungan kerja sama antar negara, menunjukkan eksistensi TNI AL dalam hubungan militer internasional, meningkatkan operasi laut jarak jauh, serta meningkatkan kemampuan TNI AL dalam mendukung kebijakan pemerintah guna mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Dalam latihan di Hawai ini, TNI AL mengerahkan 183 Prajurit Jalasena Samudera yang terdiri dari KRI REM-331, Korps Marinir dan Komando Pasukan Katak TNI AL. Para prajurit pilihan ini akan unjuk gigi di hadapan militer internasional yang merupakan Latihan Angkatan Laut terbesar di dunia tersebut.
Pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan implementasi dari program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, S.E.,M.M.,M.Tr.Opsla, dalam mewujudkan Prajurit Jalasena Samudera yang tangguh dalam melaksankan Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP), serta mampu menjalankan peran diplomasi di kancah dunia.
Demikian berita Dispen Koarmada RI.