Jakarta, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2023). Rakernas IV PDIP ini akan mengangkat tema tentang ‘Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat’.
Adapun, tema Rakernas IV PDIP adalah ‘Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia’ dengan sub tema ‘Pangan Sebagai Lambang Supremasi Kepemimpinan Indonesia Bagi Dunia’. Rakernas IV ini bakal digelar selama tiga hari mulai 29 September sampai 1 Oktober 2023.
Pada acara ini, hadir juga 4 ribu petani dari berbagai daerah di Indonesia. Sejalan dengan itu, ada juga pameran pangan.
Ditemui di sela sela acara Direktur Utama PT. Putra Perkasa Genetika (PPG) Renaldy Anggada mengatakan Putra Perkasa Genetika telah berkiprah dalam peternakan dan pembibitan unggas sejak tahun 1988 dan pengalaman dalam memberdayakan Unggas Unggulan Sejak 1988, imbuhnya.
Berbekal pengalaman pembibitan ayam ras selama lebih dari 31 tahun, PPG melakukan riset yang berfokus pada pengembangan unggas lokal, diantaranya ayam dan bebek. PPG ikut serta dan berkomitmen dalam mengembangkan Sumber Daya Genetik (SDG) unggas lokal Indonesia sehingga dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan Indonesia, dan merealisasikan “Unggas Lokal Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri”. PPG percaya bahwa genetik Indonesia dapat memimpin perkembangan industri unggas di pasar dunia, jelas Renaldy.
PPG berdedikasi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ternak unggas lokal melalui program pemuliaan yang modern, terstruktur, dan berbasis metode ilmiah. Dengan kualitas unggas terbaik, kami yakin Indonesia bisa menghasilkan unggas yang dapat bersaing di ranah regional, bahkan internasional. “Sebagai bentuk bakti pada negara, PPG senantiasa membantu perekonomian lokal dengan memberdayakan dan meningkatkan kualitas SDM masyarakat setempat melalui peternakan unggas lokal.” Dalam mencapai visi-visi tersebut, PPG selalu mendukung kebijakan pemerintah, terang Renaldy.
Produksi PPG berupa broiler, layer, ayam kampung, bebek, GPS, DOC. Bahkan bebek kita menguasai pangsa pasar 70%. Bahkan kami bisa membuat telor ayam kampung bewarna hijau dengan kolesterol lebih rendah 15% dari telur biasa dan omeganya lebih tinggi dengan penelitian 7 tahun sedangkan penelitian broiler 15 tahun, papar Renaldy.
Bahwa unggas lokal menghasilkan protein dengan harga paling murah, masa harus impor?. Harus dilirik potensi dalam negeri karena masa depan Indonesia tidak tergantung impor, tandas Renaldy.