Geo Dipa Energi Hadir dalam dalam The 9th Indonesia International Geothermal Covention & Exhibition di JCC Senayan, Jakarta

Spread the love

Jakarta, Asosiasi Panas Bumi Indonesia, sebagai asosiasi Industri Panas Bumi di Indonesia, telah menyelenggarakan Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition.

Tahun ini INAGA – API (Indonesia Geothermal Association – Asosiasi Panas Bumi Indonesia) menjadi tuan rumah dan menghadirkan The 9th Indonesia International Geothermal Conference & Exhibition (IIGCE 2023) bersamaan dengan Pertemuan Ilmiah Tahunan INAGA ke-23. Acara berlangsung pada 20-22 September di Assembly Hall Jakarta Convention Center.

Tema yang diusung pada acara ini adalah “Menjadikan Panas Bumi sebagai Energi Masa Kini”. Tema ini dipilih dalam rangka menegaskan komitmen kami dalam mendorong terlaksananya transisi energi bangsa dengan mengurangi penggunaan energi berbasis fosil dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan dengan panas bumi sebagai tulang punggung.

Sementara itu, Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Yudistian Yunis mengatakan Dieng yang berlokasi di Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geo Dipa Energi. Dengan kontur pegunungan, sumber air panas, solfatara, fumarole serta bebatuan mengindikasikan bahwa Dieng merupakan lokasi yang potensial untuk dikembangkan sebagai sumber energi panas bumi. Total potensi energi panas bumi di sekitar Dieng diperkirakan sebesar 400 MW, imbuhnya di JCC (21/9/23).

Dieng yang paling lama di Indonesia melakukan kegiatan Geothermal. Pada tahun 1974 pemerintah menunjuk Dieng yang pertama kali dilakukan kegiatan geothermal dan melakukan pengeboran dan presiden Suharto kala itu langsung yang menghadiri, sebut Yudistian.

Dieng merupakan daerah yang paling lama berinteraksi atau pelopor inovasi Geothermal. Kegiatan Geothermal ada pasang surut tapi tingkat kematangan Pemda Banjarnegara seperti Bupati Banjarnegara menjadi contoh bagi Pemda- pemda lain supaya bisa menangani naik turunnya kondisi sosial lingkungan dalam pengembangan Geothermal, beber Yudistian.

Pengalaman baik dari Kabupaten Banjarnegara untuk dijadikan contoh daerah daerah lainnya. Kalaulah semua Bupati seperti Bupati Banjarnegara Geothermal cepat naiknya dan kekhawatiran hilang, beber Yudistian.

Lanjut Yudistian yang jadi perhatian bagi Geo Dipa Energi adalah bersama pemerintah mengedukasi dan memberikan sosialisasi tidak boleh berhenti. Geo Dipa juga merubah strategi bagaimana bisa lebih dekat dan lebih informatif kepada masyarakat. Supaya kedepannya bangunan Geothermal di Banjarnegara bisa jadi pelopor jadi pilot project. Hari ini baru Kabupaten Sukabumi sama Kabupaten Bandung (Patuha, wayang windu dan gunung salak) mengembangkan Geothermal, jelasnya.

Kami di GEO Dipa juga melakukan pengembangkan pemanas ruangan. Di Dieng Jam 10 pagi masih dingin karena pegunungan. Kita mau mendukung wisata dengan menyalurkan hawa panas ke dalam guest house. Otomatis wisatawan lokal dan asing akan lebih lama tinggal di Dieng. Orang tidak kuat tinggal di Dieng karena kedinginan, paparnya.

Kami ingin terus berdampingan dengan masyarakat supaya pembangunan Geothermal ini berjalan lancar. Negara menginginkan pemanfaatan energi baru terbarukan bisa tercapai untuk masa depan energi, tandasnya.