Jakarta, Jaringan Merah Putih 08 bersama relawan Rumah Pemenangan Relawan Prabowo menggelar Diskusi Publik mengangkat tema ” Kenapa Aktivis Dukung Prabowo ” di Rumah Pemenangan Relawan Prabowo Jln Imam Bonjol 25 Jakarta, Rabu (6/9/23).
Seperti kita ketahui Aktivis Budiman Sujatmiko mantan Anggota DPR RI Fraksi PDI-P telah menyatakan memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto pada pilpres 2024 dalam deklarasinya beberapa waktu lalu di Kota Semarang.
Ditemui di sela -sela acara seorang aktivis 98 Diolipa Yumara mengatakan Prabowo memiliki potensi cukup tinggi memenangkan pilpres 2024. Karena sosok yang tegas dan peduli dengan rakyat.
Lanjut Diolipa ada teman aktivis beralih dukungannya kepada Prabowo adalah sah sah saja. Karena dukung mendukung biasa saja apalagi jaman jalan terus. Perubahan perubahan banyak dari jaman reformasi sampai kemarinya banyak perubahan. Mungkin para aktivis melihat ada perubahan pola kehidupan dan pola kepemimpinan Prabowo, terang pengacara berambut gondrong keriting nan gaya nyentrik ini.
Mungkin juga Prabowo orang yang memang kuat kebangsaan dan kenegaraannya jadi itu mungkin yang dilihat teman teman para aktivis. Kita sendiri melihatnya begitu, kenapa kok tiba-tiba teman aktivis yang tadinya berseberangan tiba tiba bergabung. Nampaknya ada perubahan pemikiran teman teman aktivis setelah sekian lama mereka mengamati kehidupan kenegaraan Indonesia ini. Yang paling penting visinya adalah NKRI bisa maju, solid kemudian kuat ini yang dipikirkan aktivis, jelas Diolipa.
Prabowo potensi kemenangannya cukup tinggi kalau lihat dari survey survey. Apalagi simpangan simpangan pemilih karena gejolak dan dinamika politik. Tiba tiba ada yang berbelok sehingga timbul banyak simpangan. Siapa paling besar simpangannya dia yang dapat dukungan besar, termasuk Prabowo karena simpangannya juga besar, papar Diolipa.
Negara sebenarnya harus bisa menghindari korupsi. Korupsi dari zaman reformasi sampai sekarang masih ada aja. Entah presidennya siapa aja korupsi masih ada. Siapapun presidennya harapannya budaya korupsi jangan ada lagi karena sangat menyakitkan. Sampai- sampai kita kena penyakit Ispa gara gara polusi. Ada polusi berarti ada korupsi, beber Diolipa yang juga adalah seorang pemusik.
Korupsi di semua lini nanti yang susah kita kita juga. Kalau beliau (Prabowo) jadi presiden mudah mudahan taat azas dan anti korupsi. Kita perlu orang kuat yang bisa membersihkan korupsi. Kalau jadi presiden ternyata masih ada korupsi juga berarti presidennya tidak terlalu kuat. Sebagus bagusnya suatu komplek selalu ada maling jadi harus selalu waspada, tutup Diolipa.