Halal Bihalal TP Sriwijaya Bersama Masyarakat Sumbagsel, Sastra Manjani: Untuk Mengeratkan Hubungan persaudaraan, Satu kebudayaan dan Satu solidaritas

Spread the love

Jakarta, Masyarakat Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) menggelar perhelatan akbarnya kembali berupa Halalbihalal 1444 H Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya bertempat di Gedung Nusantara IV Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta pada Sabtu (20/5/23).

Kegiatan bertajuk “Peran Generasi Muda dan Kerja Sama Antar Generasi Sumbagsel dalam Membangun Daerah dan Menyongsong Indonesia Emas 2045” ini dihadiri tokoh masyarakat Sumbagsel serta sejumlah pejabat antara lain Ketua Umum TP Sriwijaya Sudirman D Hury, tokoh masyarakat Sumbagsel Hatta Rajasa, Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Selain itu, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Gubernur Jambi Al Haris, Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung Suganda Pandapotan serta ribuan peserta dari wilayah Sumbagsel.

Sementara itu ditemui diacara yang sama, undangan dari Kabupaten Musi Rawas Sumsel Sastra Manjani mengatakan acara Halal Bihalal TP Sriwijaya bersama masyarakat Sumbagsel ini sangat penting karena menyangkut filosofi kita untuk mengenang atau menghargai para pendiri -pendiri kita di tunas tentara pelajar (TP) Sriwijaya. ini adalah suatu peninggalan sejarah bagi generasi muda sumatera bagian selatan untuk mengeratkan hubungan persaudaraan satu kebudayaan dan satu solidaritas peninggalan pendiri luhur pejuang kita, imbuhnya.

Organisasi kemasyarakatan TP Sriwijaya merupakan paguyuban yang didasari oleh ikatan batin yang murni, kekal, alamiah dengan penuh keikhlasan dan ketulusan dalam baktinya karena kita masyarakat Sumbagsel tidak hanya diikat oleh hubungan kekerabatan atas kesamaan adat dan budaya namun dimugkinkan lebih erat lagi adanya hubungan darah antara kita yang berasal dari Sumbagsel.

Dalam reuni ex-Tentara Pelajar di Palembang pada 19 Agustus 1968 dengan dihadiri beberapa tokoh Sriwijaya, maka ex-Tentara Pelajar Sumbagsel diganti menjadi Tenaga Pembangunan Sriwijaya, dimana nama tersebut sesuai dengan panggilan dan amanah zaman setelah mempertahankan kemerdekaan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dalam wadah NKRI.

Mudah mudahan tetap lestari, tentu saja gaya dan polanya disesuaikan dengan keadaan sekarang milenial abad 21. Tapi esensinya adalah mempertahankan kerukunan masyarakat Sumatera bagian selatan yang sangat majemuk dengan bermacam bahasa daerah yang sangat beragam. Ada Lampung, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jambi dan Bengkulu, ungkap mantan pengurus Kamsri ini.

Kamsri sendiri adalah kependekan dari kesatuan Kesatuan Angkatan Muda Sriwijaya. Yang mengorganisir angkatan muda untuk peduli pembangunan daerahnya di seluruh Sumatera bagian selatan dan kepengurusannya bersifat nasional, bebernya.

Generasi milenial sumatera selatan tidak akan surut oleh jaman dan tidak akan lapuk oleh ganasnya keadaan. Karena generasi Ini akan patah tumbuh hilang berganti. Tentu saja saya lihat perkembangannya dia mengikuti perkembangan IT dan segala macam untuk mengisi model model pembangunan berikutnya.

Tapi kita pesankan walaupun kita maju dalam sisi ilmu pengetahuan teknologi. Tapi kebudayaan kita jangan tercabut dari akarnya karena bagian khasanah budaya bangsa Indonesia walau bagaimanapun dia tak lepas dari peradaban sejarah Sriwijaya, terangnya.

Melihat dari tahun ke tahun perkembangannya selalu ada bibit yang unggul muncul dari Sumbagsel. Mudah mudahan bibit unggul itu akan muncul pada tahun 2024 Ada Erick Thohir, Puan Maharani, Zulkifli Hasan dan tokoh tokoh lainnya yang sangat kita banggakan. Tokoh tokoh dari Sumbagsel tidak pernah habis, tidak pernah kering walaupun kemarau begitu panjang. Kita selalu berharap tokoh- tokoh dari Sumbagsel dapat mengisi pembangunan serta berguna bagi bangsa dan negara, tutup Manjani.