Hillary : Gunakan Sosmed Untuk Berjualan Dan Tingkatkan Perekonomian

Spread the love

Pesatnya kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini telah membawa kita pada sebuah perubahan dalam masyarakat. Perubahan tersebut telah memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi masyarakat dalam melakukan segala kegiatannya pada kehidupan sehari-hari, khususnya pada bidang budaya, pariwisata, dan UMKM.

Mengutip definisi Pariwisata berdasarkan UU No.10 Tahun 2019, Heide Kristian Repi selaku Pengamat Pariwisata Manado mengatakan bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

“Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni,” kata Heidi selaku narasumber pada Webinar Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Ditjen APTIKA Kemkominfo RI dengan tema ‘Pelestarian Budaya dan Pengembangan UMKM di Sektor Ekonomi Pariwisata melalui Media Sosial’ secara virtual. Jakarta (03/02/2023).

Menurutnya, dalam rangka memajukan suatu daerah kita harus melestarikan dan menjaga kualitas suatu budaya, pariwisata, dan UMKM yang hidup di dalamnya. Jika hal itu semua sudah terjaga, maka budaya kita akan aman dan masyarakat pun bisa hidup dengan sejahtera.

“Pelestarian budaya, pariwisata, dan UMKM harus di branding melalui pemanfaatan media sosial. Adapun terdapat tiga hal yang penting harus kita pertimbangkan dalam memanfaatkan media sosial, yaitu target konsumen, waktu, dan sumber daya.” ujarnya.

Mengutip data yang dikeluarkan oleh databoks tentang Pengguna Aktif Media Sosial per-Oktober 2022 menyatakan bahwa pengguna aktif media sosial terbanyak diduduki oleh Facebook, yaitu sebanyak 2,9 miliar pengguna aktif. Setelah Facebook pengguna media sosial terbanyak disusul oleh Youtube sebanyak 2,5 miliar pengguna, WhatsApp sebanyak 2 miliar pengguna, dan Instagram 1,4 miliar pengguna.

“Proses membuat dan menyebarkan konten yang relevan, bernilai, dan konsisten untuk menjangkau target audiens, dengan tujuan meningkatkan konversi. Proses tersebut sering disebut dengan Conten Marketing,” tutupnya.

Sementara itu narasumber berikutnya selebgram sekaligus penggiat UMKM Sambal Roa, Didi Roa mengatakan, perkembangan pelaku UMKM saat ini sudah semakin pesat seiring dengan majunya perkembangan teknologi, bahkan caranya pengembangannya juga sudah semakin modern, dimana pelaku UMKM dapat memanfaatkan berbagai platfrom media sosial, seperti tik tok, Instagram dll.

“Indonesia merupakan negara dengan berbagai ragam budaya, dan sudah menjadi tugas kita sebagai generasi muda untuk melestariakan berbagai budaya kita, bahkan kita juga dapat memperkennalkan budaya kita kepada seluruh negara yang ada di dunia,” kata Didi.

Manado dikenal dengan pantai pantai yang indah, salah satunya Bunaken. Jika kita semakin sadar bahwa kita bisa menjadikan Manado menjadi kota parawisata melalui media sosial kita dan mengembangkan pelaku Umkm yang ada di Manado.

Sementara itu narasumber terakhir, Hillary Brigitta Lasut, S.H., L.LM selaku Anggota Komisi I DPR RI mengatakan Media sosial bukan hanya menjadi suatu platform yang menghubungkan orang per orang, tetapi juga menjadi platform untuk bisa mempromosikan suatu bisnis yang dapat dengan cepat diketahui oleh banyak orang.

Menurutnya, saat ini sudah banyak fenomena dimana banyak pelaku usaha yang memasarkan produknya di media sosial, seperti Instagram, WhatsApp, dan Tiktok. Oleh karena itu hal ini haruslah dimanfaatkan oleh kita semua agar bisa dengan mudah menjangkau audiens, followers, dan upportunity yang dipersembahkan kepada kita lewat platform sosial media.
“Dimana pun kita berada, selama ada sinyal, mari kita manfaat fasilitas tersebut untuk berjualan di platform sosial media guna menningkatkan perekonomian keluarga,” tutup Hillary.