Jakarta, 13 Agustus 2021 – Dalam rangka memperingati HUT ke-2 HKHKI dan HUT RI ke-76, Himpunan Konsultan Hukum Ketenagakerjaan mengadakan program vaksinasi gratis di Jakarta. Acaranya berjalan lancar dan respon masyarakat sangat positif. Alhasil HKHKI mendapat beberapa permintaan untuk selenggarakan hal serupa di kota lain. Kami dibanjiri ucapan terima kasih dan apresiasi dari berbagai pihak.
Acara yang diberi tema “HKHKI Peduli Bangsa 2021” ini diadakan di Gedung
Wirausaha, Kuningan Jakarta pada Kamis, 12 Agustus 2021 diikuti sekitar 500 orang peserta yang berasal dari wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Tujuannya sederhana: untuk membantu masyarakat yang sulit mendapatkan akses vaksinasi, khususnya pekerja, masyarakat kalangan bawah, pengusaha UMKM, dan WNA.
Kami memakai vaksin AstraZeneca, agar pekerja, pelajar maupun WNA tidak
kesulitan jika harus ke luar negeri, jelas Ike Farida, ketua umum HKHKI dalam siaran persnya. Sebagaimana diketahui vaksin Sinovac tidak diterima dibanyak negara. Seorang peserta vaksin WN Jepang mengatakan apresiasinya pada HKHKI, organisasinya masih muda- baru 2 tahun, tapi sudah banyak kegiatan sosialnya, ada webinar, diskusi pakar dan lain-lain, kali ini vaksin gratis. Program ini sangat membantu kami WNA yang sulit mendapatkan akses vaksin di Indonesia, jelasnya. Terlebih, bagi dirinya karena pemerintah Jepang melarang kami divaksin dengan Sinovac, sedangkan AstraZeneca sulit didapatkan.HKHKI sangat membantu kami karena jenis vaksin yang digunakan sudah memenuhi syarat perjalanan keluar negeri jika ada WNA ingin kembali ke negara asalnya. Proses vaksinnya cepat, tempatnya bersih dan menyenangkan, bahkan peserta dapat makanan box, obat paracetamol, minuman dan souvenir merchandise dari HKHKI. Semuanya gratis, saya senang sekali.
Testimoni senada disampaikan oleh seorang pedagang asongan yang mengaku terkejut sekaligus senang sekali mengikuti program vaksinasi di HKHKI. Menurutnya, prosesnya cepat, kita dianggap orang penting karena begitu tiba saya dituntun oleh Satpam
di lobby, naik ke lantai 4, dituntun lagi, panitianya ramah dan profesional. Selain Prosesnya cepat, lalu selesai divaksin dikasih makanan, obat dan hadiah. Kalau di puskesmas antriannya lama, penuh orang, malah jadi takut tertular Covid, tuturnya. Dirinya berharap HKHKI selenggarakan vaksin keduanya.
Dr. Ike Farida, S.H., LL.M. menyampaikan bahwa program vaksinasi ini diadakan
karena adanya kekhawatiran atas kondisi Indonesia yang disebut-sebut menjadi Episentrum Baru COVID-19 di Asia, sedangkan populasi penerima vaksin COVID-19 secara lengkap baru mencapai 13,32 juta orang atau 4,93 % dari total populasi sebanyak 270,2 juta orang. Ini terlalu rendah
Hal senada disampaikan oleh Ketua Panitia Program Vaksinasi peduli bangsa Doddy Riano Saputro, S.H., M.H. menurutnya akses masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi itu tidak mudah. Di Jakarta mungkin masih bisa, tapi di daerah sangat sulit, selain harus mengantre berjam-jam di kerumunan padat orang, tapi juga banyak daerah yang mengalami kelangkaan vaksin. Kami mendapatkan permintaan dari kota lain untuk menyelenggarakan hal serupa, ini sedang dipertimbangkan- karena HKHKI tidak punya dana. Kesuksesan program ini berkat dukungan banyak pihak yang berkontribusi seperti perusahaan swasta, kantor hukum, organisasi maupun perorangan. Termasuk Gedung Wirausaha yang telah berbaik hati menyediakan tempat vaksinasi dan makan siang bagi 60 orang panitia, sukarelawan dan tenaga medis. Tadi peserta WNA datang dari berbagai negara, Korea, Bangladesh, Srilanka, Jepang, Perancis, dan lain-lain.
Ketika ditanya tentang prosedur mendapatkan vaksin dari Kementerian Kesehatan dengan AstraZeneca yang tergolong langka, Ike menjelaskan bahwa HKHKI tidak mendapatkan vaksin dari Kementerian Kesehatan ataupun Dinas Kesehatan setempat. Kami sudah upaya beberapa bulan s ebelumnya, tapi karena belum mendapat respon apapun jadi k ali ini vaksin maupun tenaga medis tidak didukung Kementerian Kesehatan. Negara bukanlah aktor tunggal dalam menyelesaikan persoalan Pandemi. Oleh karenanya, HKHKI berharap Kementerian Kesehatan sebagai salah satu pihak yang paling bertanggung jawab melakukan vaksinasi, bisa lebih terbuka, antusias dan mendukung organisasi seperti kami.Program vaksinasi akan lebih cepat dengan dukungan masyarakat. Menyelenggarakan vaksin ini tidak mudah, namun kami senang karena bisa turut andil dan bergerak secara sukarela mengadakan program vaksinasi sebagai langkah nyata bahu-membahu dalam
penanggulangan Pandemi COVID-19, tambah Ike. Pasca program vaksinasi tersebut, HKHKI banyak mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak termasuk kawan-kawan Advokat di PERADI, KAI, Perguruan Tinggi, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Sosial dan lain-lain.
Mengakhiri siaran persnya, Ike menjelaskan bahwa HKHKI adalah organisasi independen yang berfokus di bidang hukum ketenagakerjaan, dengan anggota tersebar diseluruh tanah air yakni advokat, praktisi hukum, akademisi, pegawai swasta, dll. Di bulan
Agustus ini juga rencananya HKHKI akan menggelar kembali program vaksinasi di Kawasan Industri, kali ini targetnya 5.000 s.d 7.000 peserta. Informasi lebih lanjut hubungi Sekretariat HKHKI: hkhki.indonesia@gmail.com atau
ke Sekretariat Pusat ILLCA (Wirausaha Building 3rd Floor, Suite 302, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.C-5, Jakarta 12940, telp 021-5213154, 0812-128-200-65