Jakarta, Hari ini adalah momentum Sinergi Nawa Cita Indonesia (SNCI) melalui Ketumnya DR KPH Suryo Atmanto MBA MRE menyatakan mewakafkan dirinya untuk mensupport pembangunan periode kedua Presiden Joko Widodo. Dengan harapan agar pada akhir periode tahun 2024 ini program pembangunan ini tuntas dilaksanakan kata Kadiv Sospol SNCI Krissahat Simanungkalit di Jakarta, Selasa (20/4/21).
Krissahat menjelaskan SNCI selama ini telah melakukan banyak hal baik dalam hal pemikiran wacana dan juga karya-karya termasuk juga dengan mitra-mitra kita. Ada 48 organisasi yang membawahi ribuan individu baik ilmuwan, teknokrat, mantan pejabat, pengusaha dan juga pendana-pendana yang bisa mendatangkan dana dari luar negeri.
Yang pada prinsipnya siap berkiprah langsung di mana Ketum SNCI diminta untuk berkiprah langsung membantu presiden. Nah selama ini SNCI tidak pernah langsung terlibat dalam kegiatan pembangunan. Selama ini SNC hanya berkiprah dengan wacana -wacana/ pemikiran pembangunan dan masukan dengan melihat kepada kendala pembangunan yang saat ini dihadapi oleh pemerintah. Kita sudah tahu bersama-sama bahwa pandemi covid 19 ini sangat membuat kiprah pembangunan menjadi terkendala. Dampak dari pandemi adalah kurangnya kesempatan pengusaha untuk berkarya dan berproduksi sehingga membuat lapangan kerja pada gilirannya menjadi timbul masalah ungkap Krissahat.
NSCI sudah menyiapkan dua makalah yang pertama adalah makalah berisi 9 program nawacita melalui fungsi kinerja di Sekretariat Presiden atau KSP makalah sudah diterima presiden. Kemudian makalah kedua adalah mendatangkan investasi Indonesia apabila Ketum SNCI diminta untuk berkarya sebagai pembantu Presiden di kementerian investasi ucap Krissahat.
Sudah ada potensi investasi mencapai Rp 300 triliun yang sudah siap masuk ke Indonesia apabila Ketum SNCI dipercaya Presiden menggawangi bidang investasi. Karena investor ingin kepastian berusaha nya betul betul terjamin. Para investor ini ada yang dari China ada dari Arab Saudi ada juga yang dari Korea. Mereka melihat kedekatan dan cara berpikir wacana-wacana dari SNCI sangat erat melekat dengan pola pikir Presiden. Mereka melihat itu nantinya dengan adanya figur dari Ketum SNCI yang sangat dekat dengan pola gerak pola pikir Presiden beber Krissahat.
Mereka merasa yakin bahwa dengan menggandeng SNCI ini kepastian berusaha mereka menjadi lebih ada jaminan secara moral nah ini yang membuat mereka standby tentunya akan sangat sayang kalau misalnya Rp 300 triliun tidak bisa masuk apabila tanpa kehadiran Ketum SNCI di kabinet.
Pada saat ini Ketum SCNI DR KPH Suryo Atmanto MBA, MRE menyatakan secara resmi dan jelas menyatakan siap apabila dimintakan bantuan oleh Presiden Joko Widodo sebagai pembantu presiden duduk di Kementerian atau di Kepala Badan pungkas Krissahat.