Pangkoarmada I Jadi Warga Kehormatan ‘Manusia Katak’

Spread the love

Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) TNI AL Koarmada I, menggelar upacara pengangkatan Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K, S.E., M.M. menjadi warga kehormatan “Manusia Katak”, di Mako Satkopaska Pondok Dayung, Jakarta Utara. Jumat (26/03/21)

Upacara pengangkatan ditandai dengan penyematan brevet kehormatan “Manusia Katak” oleh Komandan Pusat Komando Pasukan Katak (Danpuskopaska) Laksma TNI Yudhi Bramantyo N.S. sebagai wujud penghargaan tertinggi dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL atau yang biasa disebut “Frogman”.

Pengangkatan Panglima Koarmada I,  sebagai warga kehormatan “manusia katak” dan berhak mengenakan brevet kehormatan karena beliau telah memberikan kontribusi dan perhatian yang tulus dalam bentuk tenaga dan pemikiran demi kemajuan Kopaska. Selain itu pengangkatan warga kehormatan ini merupakan apresiasi atas keteladanan dan sikap semangat kesatria serta komitmen terhadap Kopaska TNI AL di masa lalu, saat ini, dan masa yang akan datang.

Brevet sendiri, bagi seorang prajurit memiliki makna sebagai suatu tanda kecakapan, dan kemampuan yang diberikan kepada prajurit yang memiliki kemampuan spesialisasi khusus dengan menempuh pendidikan dan sekolah dalam kurun waktu tertentu.

Sementara penyematan brevet kehormatan “Manusia Katak” kepada Pangkoarmada I, merupakan salah satu agenda Kopaska TNI AL melalui sebuah upacara tradisi khas yang dilaksanakan bertepatan dengan berakhirnya Latihan Operasi Peperangan Laut Khusus yang dimulai pada 15 Maret lalu, dimana latihan tersebut melibatkan anggota Kopaska dari Armada I, Armada II dan Armada III.

Puncak latihan mengaplikasikan manuver taktis di lapangan dengan melakukan penyerbuan di wilayah Kepulauan Seribu yang diskenariokan dikuasai musuh. Dengan sigap tim khusus Kopaska TNI AL menghancurkan kekuatan musuh melalui Infiltrasi dan menguasai radar GCI (Ground Counter Interceptor) musuh, melaksanakan sabotase dan penghancuran pangkalan musuh yang dapat mengganggu atau menghalangi pergerakan Kogaslagab dan Kogasgabfib pada operasi gabungan TNI.

Sementara itu dalam amanatnya, Pangkoarmada I mengungkapkan apresiasi yang tinggi terhadap prajurit Kopaska, atas dedikasi tinggi mereka terhadap TNI AL, bangsa dan negara. Para prajurit Kopaska telah melalui berbagai persyaratan maupun tes khusus untuk menjadi seorang Frogman.

Di antaranya mulai dari tes Psikologi, Kesehatan, Kesamaptaan, Ketrampilan dan Keberanian fisik dan moral yang tinggi guna mencapai keberhasilan tugas, khususnya dalam melaksanakan misi-misi khusus beresiko tinggi.

“Salut kepada prajurit yang telah menempuh latihan, dan pendidikan selama lebih dari satu tahun untuk menjadi seorang prajurit Kopaska sejati. Saya yakin tidak semua prajurit TNI AL mampu menjalani pendidikan Kopaska yang terkenal keras, penuh tantangan, dan menguras tenaga serta pikiran tersebut,” ujar Pangkoarmada I

Lebih lanjut Pangkoarmada I mengatakan, “Peristiwa bersejarah ini dapat memberikan kebanggaan dan perhatian serta komitmen kita dalam membina dan membangun serta mengembangkan kemampuan Komando Pasukan Katak yang kehadirannya senantiasa memberikan deterrence effect atau daya tangkal yang tinggi” pungkasnya

Dengan adanya perkembangan organisasi dilingkungan TNI AL, Kopaska yang pembinaanya berada dibawah Puskopaska TNI AL adalah merupakan kolakops dibawah Pangkoarmada yang tergelar di tiga Koarmada yaitu Koarmada I di Jakarta, Koarmada II di Surabaya dan Koarmada III di Sorong.

Tugas utama mereka adalah menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan amfibi.

Dengan semboyan “Tan Hana Wighna Tan Sirna” yang berarti “tak ada rintangan yang tak dapat diatasi” secara resmi Kopaska didirikan pada 31 Maret 1962 oleh Presiden Indonesia pertama, Ir. Soekarno, untuk melaksanakan misi khusus dalam pengembalian Irian Barat.