Jakarta, Aliansi Karyawan Hiburan dan Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) menggelar aksi damai di kantor Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Selasa (21/7/20).
Asphija menyuarakan sudah empat bulan usaha hiburan ditutup tanpa perhatian pemerintah dan minta usaha hiburan dibuka kembali ujar Ketua Umum Asphija Hana Suryani.
Mau sampai kapan Usaha Hiburan ditutup? tanya Hana. Tidak ada Perhatian dari Pemerintah baik Pem Prov maupun Pusat kepada Kami (Pengusaha Hiburan dan Karyawan Hibutan). Pemerintah tidak pernah memberikan solusi yang jelas.
Padahal Pengusaha dan Karyawan Hiburan sangat siap dan proaktif dalam menjalankan Protokol yang sudah ada dan yang sudah disepakati. Namun berita baik tak kunjung tiba. Himbauan dan diskusi tidak pernah diciptakan dalam rangka mencari solusi terbaik buat semua pihak.
Yang ada Usaha hiburan selalu disudutkan oleh tuduhan negatif tentang pelanggaran yang kami tidak perbuat, karna usaha kami saja belum buka beber Hana.
Puluhan Ribu karyawan sudah menjadi pengangguran dan keIaparan, serta mengalami kesusahan pada keluarganya. Mulai dari tidak sanggup membayar sewa kontrak rumah, diusir dari kontrakan. Tidak mampu membayar sekolah anak, membayar cicilan kendaraan,dan tidak dapat membeli makan.
Belum Iagi Usaha-Usaha kecil yang berdampak dari Usaha Hiburan juga sudah mengeluh kelaparan. Pengusaha-Pengusaha sudah Rugi dan Gulung Tikar. Banyak pengusaha yang sudah tidak mampu membayar sewa gedug dan rukonya sehingga harus menutup tempat usahanya. Dan yang bertahan pun harus mengeluarkan biaya-biaya keluh Hana.
Tempat usaha lain sudah dibolehkan dibuka mengapa kami tidak, dimana keadilan?. Jangan lupa kelaparan bisa menyebabkan kematian protes aksi.
Setelah menghadap Pemprov usaha restoran diperbolehkan buka kembali dengan tetap mematuhi protokol kesehatan sedangkan usaha hiburan dalam kajian.
Apabila usaha hiburan masih ditolak kami siap aksi damai kembali tutur Hana.