Cetak Sejarah, Mantan Danrem 052/Wkr Kolonel Kav Agustinus Purboyo Lulus S2 di King’s College London

Spread the love

London – Kolonel Kav Agustinus Purboyo mantan Danrem 052/Wkr mencetak sejarah sebagai perwira TNI AD pertama, yang lulus sebuah program studi dalam pendidikan setingkat Lemhannas di London.

Kolonel Agustinus menjadi perwira TNI AD pertama yang berhasil menyelesaikan program Postgraduate Certificate in Security and Strategy for Global Leaders, yang diselenggarakan oleh King’s College London (KCL), bersamaan dengan pendidikan RCDS yang ditempuhnya.

RCDS adalah pendidikan yang setara dengan Lemhannas di Indonesia. Pendidikan ini juga diikuti oleh siswa-siswa dari beragam institusi militer dan non-militer.

Menurut siaran pers KBRI London yang diterima, Indonesia telah memiliki 24 orang lulusan RCDS sejak mengirimkan siswanya pertama kali pada 1984.

Beberapa di antaranya adalah Jenderal TNI Endriartono Sutarto yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI, Mayjen TNI (Purn) Daniel Ambat yang sempat menjadi Pangdivif-1 Kostrad hingga Mayjen TNI Jani Iswanto, Aslog Kasad, maupun Mayjen TNI Isdarmawan Ganemoeljo, Kapus Bekang TNI AD saat ini.

Setiap tahunnya Indonesia mengirimkan satu orang perwira TNI untuk mengikuti pendidikan ini yang diwakilkan oleh matra (AD/AL/AU) secara bergantian.

Tahun ini Indonesia mengirimkan siswa yang merupakan seorang perwira TNI AD, Kolonel Kav Agustinus Purboyo, yang sebelumnya menjabat sebagai Danrem 052/Wijayakrama Kodam/Jayakarta.

Untuk bisa lulus program ini, siswa RCDS juga harus mengikuti seleksi yang sangat ketat dan secara konsisten harus mampu menunjukkan prestasi terbaiknya. Wajar jika hanya sebagian kecil siswa RCDS yang bisa mendapatkannya.

Selama satu tahun tinggal di London, Kolonel Agustinus mengikuti 27 modul pendidikan yang ditempuh dalam 4 Term berbeda yaitu,

Term 1 untuk materi Future Strategic Context,
Term 2 terkait materi Strategy & Strategy Making,
Term 3 tentang materi Global Understanding Strategic Issues
Term 4 membahas materi yang terkait Culmination.

Selain keempat Term tersebut, peserta didik juga diberikan sesi tambahan tentang Leadership Strategic Environment (LSE) yang membahas tentang lessons learned dari pengalaman yang ada.

Keunikan dari lembaga pendidikan RCDS ini adalah dari 115 total peserta didiknya, 74 orang di antaranya adalah siswa mancanegara yang mewakili lebih dari 50 negara di dunia, termasuk satu orang perwira TNI yang mewakili Indonesia.

Jumlah ini bahkan melebihi jumlah peserta didik dari Inggris sendiri. Para siswa mancanegara tersebut dikategorikan sebagai international member.

Jadi, keunikan lain dari pendidikan RCDS yaitu tidak pernah menyebut peserta didiknya sebagai siswa namun justru menyebutnya sebagai anggota atau member dari lembaga dengan alasan yang sangat filosofis yaitu keanggotaan seumur hidup atau lifetime membership, guna tetap menjaga hubungan atau relationship sepanjang masa.

Prestasi yang ditunjukkan oleh Kolonel Kav Agustinus menjadi sebuah capaian yang tentunya mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia internasional.

Melalui pendidikan seperti RCDS, TNI dapat mengimplementasikan diplomasi pertahanan atau diplomasi militer yang tentunya akan bermanfaat dalam membentuk jejaring maupun people to people contact ke depannya.# Penrem 052/Wkr.