Tangsel, Dengan kejadian longsor gunungan sampah di TPA Cipeucang yang tergerus masuk ke Sungai Cisadane Jumat dinihari 22 Mei 2020 lalu. Kita masih fokus menyelesaikan sampah yang masuk ke sungai Cisadane. Untuk mengantisipasi apabila ada hujan dengan kapasitas besar di hulu dikhawatirkan bisa menggusur sampah ke arah kota. Yang kedua setelah itu dilakukan penguatan tembok pembuangan sampah kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan Yepi Suherman di kantornya, Rabu (27/5/20).
Begitu hujan terus menerus sampah mengembang otomatis, selain itu volume sampah baru terus nambah sehingga timbul desak desakan dan gerakan serta sifat air mengalir ketempat yang rendah mengakibatkan jebolnya tembok TPA. Air cukup deras keluar dari landfill jelas Yepi.
Petugas gabungan terus berupaya mempercepat proses pengangkatan sampah yang tercebur ke sungai. Pengangkutan sampah kita sudah dibantu dari pusat.
Hari kelima pasca kejadian sampah di sungai sudah diangkat separohnya dari sampah sebelumnya yang 2/3nya menutupi sungai.
Tinggal sekarang menyelesaikan batangan sheet pile dan yang terpecah pecah
yang tergerus ada di sungai. Target kita dengan alat yang datang paling lambat minggu depan sampah sudah bisa dibersihkan. Sampah yang tergerus ke sungai diperkirakan 100 ton tutur Yepi.
Kita tetap minta pihak kontraktor bertanggung jawab karena masih dalam pemeliharaan bangunan. Turap beton atau sheet pile baru berusia lima bulan sudah ambruk. Turap berbahan beton yang membatasi Sungai Cisadane itu membentang sepanjang 500 meter, bagian yang ambruk terdorong longsor sepanjang 60 meter tegas Yepi.
Jangka panjangnya sampah harus diproses dengan menggunakan teknologi pengelolaan sampah. SOP sampah harus diketatkan di internal dan dimasyarakat. Sampah Tangsel per hari 350 ton kalau tidak dikelola dengan bijak akan menimbulkan masalah pungkas Yepi.