Stem Cell Bisa Menyembuhkan Penderita Corona Virus

Spread the love

Oleh: *Dr.Eng. Iwan Tutuka Pambudi*
Waketum Ikatan Alumni Jerman (IAJ)

Stem cell atau sel punca adalah sel manusia yang mempunyai kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai macam tipe sel, dari sel kulit ke sel mata. Sel punca juga mempunyai kemampuan untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Para peneliti yakin bahwa terapi berbasis sel punca bisa dipakai untuk mengobati penyakit yang kronis seperti kelumpuhan, Alzheimer dan lainnya.

*Tipe dari sel punca*

Sel punca dibagi menjadi dua bentuk utama: sel punca embrionik dan sel punca dewasa. Saat ini sel punca embrionik dipakai untuk penelitian yang didapatkan dari embrio yang tidak dipakai pada proses fertilisasi. Sel punca embrionik adalah pluripotent, yang berarti kemampuan suatu sel untuk berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal: ektoderm, mesoderm, dan endoderm, tetapi tidak dapat menjadi jaringan ekstra embrionik. Hal ini menandakan bahwa tidak ada satupun penyakit degenerative yang tidak dapat diobati.

Ada dua tipe dari sel punca dewasa. Tipe pertama dari pengembangan jaringan yang penuh, seperti otak, kulit dan sumsum tulang. Sel punca ini hanya ada sedikit di dalam jaringan tersebut, dan lebih menghasilkan tipe sel tertentu. Contohnya, sel punca yang berasal dari hati hanya akan menghasilkan sel hati. Tipe kedua adalah sel punca pluripotent yang diinduksi. Ini adalah sel punca dewasa yang sudah direkayasa di laboratorium agar memiliki karakteristik sel punca pluriporent.

*Sel punca di dunia kedokteran*

Sel punca yang sekarang dipakai untuk mengobati penyakit adalah sel punca hematopoietik, ini adalah sel punca dewasa yang terdapat di sum-sum tulang yang membentuk sel-sel darah.

Sel punca hematopoietik digunakan untuk transplatasi sum-sum tulang yang dapat membantu pasien penderita kanker agar dapat memproduksi sel-sel darah baru, setelah sel punca hematopoietik mereka sendiri telah terbunuh oleh terapi radiasi dan kemoterapi. Sel punca hematopoietik dapat digunakan untuk mengobati orang yang sedang dalam kondisi anemia Fanconi, yaitu kelainan darah yang disebabkan kegagalan sum-sum tulang.

Para peneliti yakin bahwa sel punca akan dipakai untuk meregenerasi jaringan yang rusak. Suatu saat dokter akan bisa mengobati pasien yang mengidap penyakit jantung kronik dengan mengembangkan sel-sel otot jantung yang sehat di laboratorium, lalu mentransplantasinya kedalam jantung yang rusak. Terapi lainnya dapat menyembuhkan beragam penyakit seperti diabetes, cedera tulang belakang, Alzheimer, radang sendi, dan lainnya.

*Ada pasien virus corona disembuhkan dengan terapi sel punca*

Diberitakan oleh South China Morning Post pada tanggal 2 Maret 2020, berdasarkan penelitian yang baru dilakukan oleh peneliti China, ada seorang wanita China berusia 65 tahun yang menderita sakit serius setelah terinfeksi virus corona bisa pulih setelah diberi terapi sel punca.

Pasien ini berhasil berjuang untuk hidupnya di Intensive Care Unit di Rumah Sakit Baoshan di kota Kunming, ibu kota propinsi Yunan, sekitar dua minggu setelah tertular Covid-19.

Berdasarkan jurnal ilmiah yang di publikasikan oleh para peneliti dari Kunming University, hanya empat hari setelah diberi suntikan pertama dari sel punca dari plasenta, wanita tersebut bisa kembali berdiri dan bisa berjalan.

Meskipun hanya satu kasus yang dibuktikan disini, tetapi sangat penting dan menginspirasi praktek medis dalam pengobatan pasien kritis yang disebabkan Covid-19, menurut penelitian yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah di portal Chinaxiv, perawatan ini kemungkinan besar menjadi pilihan ideal untuk digunakan atau dikombinasikan dengan metode imunisasi atau perawatan lainnya.

Namun cara pengobatan ini masih dianggap kontroversial menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tetapi ada harapan bagi otoritas kesehatan dan professional medis bisa menjadi penyelamat bagi pasien yang sakit kritis.

Para dokter mempertimbangkan penggunaan terapi sel punca kepada wanita di Kunmin ini karena telah dibuktikan pada penelitian lain, bahwa Covid-19 menyebabkan kerusakan parah pada paru-paru, hati dan organ lainnya. Tes yang dilakukan pada hewan membuktikan bahwa sel punca bisa memperbaiki kerusakan organ tersebut.

Menurut Dr Li Honghui, yang terlibat pada uji coba yang serupa pada Rumah Sakit Pusat Loudi di provinsi Hunan, suntikan sel punca dapat memberikan hasil yang signifikan dalam tiga hari.

Pada tanggal 15 Februari 2020 Zhang Xinmin, Direktur Teknologi Biologi pada Kementrian Sains dan Teknologi di Beijing, menegaskan pada konferensi pers bahwa hasil awal dari eksperimen sel punca disarankan agar teknologi ini diterapkan ini diseluruh negeri karena “aman dan efektif”.

Jurnal ilmiah lain yang dipublikasikan pada portal Chinaxiv membuktikan bahwa tujuh pasien Covid-19 di Beijing telah diberikan terapi sel punca dan hasilnya sama dengan pasien wanita di Kunming.