KOTA BEKASI, Isolasi Kemanusiaan yang diterapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dengan Surat Edaran Wali Kota Bekasi bernomor 440/2301/DINKES tertanggal 29 Maret 2020 dalam rangka upaya pencegahan penyebaran wabah penyakit Virus Corona atau Corona Virus Disease (COVID-19) sangat berpengaruh kepada kehidupan warga Kota Bekasi.
Kebijakan tersebut juga menghimbau semua warga harus tinggal di rumah (Stay at Home) dan melakukan pekerjaan dari rumah (Work from Home/WFH). Anak-anak sekolah pun telah diliburkan hampir tiga minggu berjalan, dan mewajibkan para siswa belajar dari rumah (Online Learning).
Bagi beberapa kelompok warga, kebijakan lock-down ala Indonesia (baca: karantina biaya mandiri) itu tidak begitu merepotkan, terutama bagi mereka yang berstatus sebagai pegawai pemerintah atau pengusaha. Kelompok warga ini, walau di level kepegawaian rendahan sekalipun, masih memiliki harapan untuk mendapatkan tunjangan pembiayaan hidup sehari-hari, minimal dari gaji bulanan mereka.
Namun, bagi sebagian besar rakyat, kebijakan stay at home merupakan sesuatu yang sangat merisaukan. Karyawan atau buruh pabrik, pedagang kaki lima, supir angkot, tukang ojek bahkan wartawan tanpa gaji adalah beberapa kelompok masyarakat yang hidupnya hanya berharap dari kerja harian. Uang yang didapat hanya cukup untuk biaya hidup dari hari ke sehari. Dapat uang hari ini, habis untuk biaya hari ini, bahkan kadangkala tidak cukup.
Mutia Dermawan Sihombing yang merupakan warga Jatirasa, Jatiasih dalam menyikapi keadaan yang telah membuat risau warga Jatiasih ini, tergerak hatinya yaitu dengan mengadakan kegiatan Peduli Kasih. “Kegiatan ini telah cukup membantu warga disekitar perumahan Jatirasa, namun karena sifatnya kami tidak menginginkan adanya kerumunan massa maka kami lakukan secara mobile. Jadi kami yang bergerak menyampaikan kepada yang membutuhkan,” tutur MD Sihombing sapaan akrabnya kepada wartawan, Sabtu (04/04/2020).
Jatiasih bersatu tak tergoyahkan, kali ini membagikan paket Sembako dalam aksi sosial “Keluarga MD Sihombing Jatiasih Berbagai Kasih” menyasar untuk para supir angkot dan ojek online (Ojol) yang tengah beroperasi mencari penumpang, serta para pemulung yang melintas.
“Nah hari ini, kami memang fokus membantu para supir-supir angkot dan ojeg online, namun itupun kami tetap menjaga seperti pesan yang telah disampaikan pemerintah untuk tetap Social distancing, serta juga untuk selalu menjaga kesehatan. Makanya kami berusaha dengan menghindari adanya kerumunan,” ungkap MD Sihombing yang juga merupakan seorang motivator ini.
“Tentunya hal ini pun juga memang menyangkut nasib kedepannya bagaimana bagi Masyarakat yang Tidak memiliki pekerjaan (Pengangguran) maupun yang tidak mempunyai Penghasilan TETAP atau GAJI ? Demi untuk kebutuhan sehari-hari,” ulasnya.
Dalam kesempatan ini, MD Sihombing juga mengapresiasi cepat tanggapnya jajaran Kepolisian PolsubSektor Komsen Jatiasih terkait dengan pengawasan yang dilakukan dalam kegiatan Berbagi Kasih dengan membagikan paket sembako ini.
“Beruntunglah kami berterima kasih sekali tadi dibantu oleh aparat dari Polsek Jatiasih, sehingga proses pembagian “Peduli Kasih” ini berjalan dengan baik. Lebih dari 130 paket bagi Ojeg online (Ojol) dan untuk supir angkot bisa kami salurkan tuntas hari ini. Dan mudah-mudahan apa yang kami bagikan kepada mereka dapat bermanfaat. Selain itu, kepada teman-teman warga Jatiasih yang juga mungkin mampu bisa melakukan memberikan bantuannya kepada masyarakat yang kurang mampu sebagai bagian dari upaya demi saling berbagi untuk meningkatkan ketenangan kehidupan karena kondisinya sekarang sangat-sangat luar biasa,” kata MD Sihombing.
Kecemasan dan juga kondisi perekonomian yang terjadi, lanjut MD Sihombing, yakni pada keadaan masyarakat sekarang ini telah cukup memprihatinkan “Oleh sebab itu, kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetaplah dirumah, jangan kuatir karena pemerintah juga sudah membuat program akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang sektor pekerjaannya terganggu. Jadi semoga apa yang telah kami lakukan ini, tentunya bisa bermanfaat serta mampu mengetuk hati teman-teman yang lain untuk melakukan hal yang sama atau (bahkan) mungkin lebih,” imbaunya.
Aksi Berbagi Kasih dimulai meliputi 4 titik lokasi dengan penyerahan pertama secara simbolis untuk warga disekitar Gereja HKBP Jatiasih, sekitar 50 paket Sembako dilanjutkan pembagian secara mobile didepan Polsubsektor Komsen, di Jalan Wibawamukti II Nomor 1, Gg. Teras II RT.005/RW.010, Jatiasih.
Seorang pemulung, Jaini (40) selama 4 tahun keliling mencari barang-barang bekas sangat merasakan pemberian paket sembako tersebut. “Saya berterima kasih untuk keluarga Mutia Dermawan Sihombing yang dalam masa-masa sulit seperti ini, menyempatkan diri dalam berbagi kebutuhan hidup masyarakat Bekasi,” ujarnya.
Sedangkan untuk rute pembagian selanjutnya bertempat didepan Giant extra Jalan Raya Jati Makmur, RT.002/RW.011, Jatimakmur, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi serta pertigaan perumahan Jatirasa, Kebantenan Jatiasih dan untuk 3 titik lokasi setelah pembagian di Gereja, yakni sekitar 160 paket. Sehingga total paket Sembako-nya telah disalurkan sebanyak 210 paket Sembako lengkap.
Dalam kegiatan aksi sosial Berbagi Kasih Keluarga Mutia Dermawan Sihombing kali ini, yang mungkin dapat dijadikan Pilot Project Kemanusian Kota Bekasi ini berjalan lancar dan tertib dengan pengawasan pihak Kepolisian Sektor Jatiasih, yang dipantau langsung IPDA Benny Susilo Kepala Polsubsektor Komsen, Jatiasih Kota Bekasi.(rd)