Helmy Yahya : TVRI Mendapatkan Predikat WTP Dari BPK

Spread the love

Jakarta, Saya menjadi dirut TVRI untuk 5 tahun. Saya sudah dipecat tgl 16 Januari 2020. TVRI kami masuk dalam kondisi sangat memprihatinkan. Asetnya memprihatinkan. Karyawan juga memprihatinkan karena kehilangan tunjangan. Hanya mendapatkan gaji pokok. Kerja puluhan tahun membawa pulang 5 jutaan kata Helmy Yahya dalam konfrensi pers seputar pemberhentiannya di Resto Pulau Dua Senayan, Jum’at (17/1/2020).

Helmy menambahkan kami melakukan perubahan dalam tata kelola keuangan. Kami meningkatkan internal kontrol.
Semua diperiksa BPK mendapatkan WTP pertama kali. WTP dianggap akuntansinya sudah standar. Dalam 2 tahun mendapatkan BUMN Award dalam pengelolaan aset terbaik No. 2.

15 tahun TVRI moratorium tidak boleh menerima pegawai. Kami lakukan fakta integritas sebagai usaha untuk turunnya tunjangan kinerja. Turun Kepres Tunjangan Kinerja. Dengan strategi memperbaiki Konten grafis. Dulu kami masuk penonton 50.000 sekarang sudah 120.000. Naiknya luar biasa.

TVRI bukan BUMN tapi lembaga negara. PNBP meningkat. Kami yakin 2020 PNBP TVRI meningkat karena ada Pilkada dan lain lain. Peralatan TVRI salah satu tercanggih. Kami tahun ini Melakukan rebranding. Penting untuk meningkatkan semangat karyawan.

18 Desember 2019 sudah saya sampaikan pembelaan. Kami memimpin dengan kolektif kolegial. Catatan saya
saya tidak tahu ada apa dibelakang saya. Kemarin saya mendapat surat pemberhentian dari Dewas yang isinya Sdr Helmi Yahya tidak menjawab pertanyaan pembelian siaran liga inggris yang berbiaya besar.

Kami bekerja sama dengan bola TV untuk menyiarkan liga Inggris pungkas Helmy.